Jadi, aku pernah menyebut namanya dalam doa. Tapi sia-sia. Tuhan menghadirkan nama lain.
Lalu, ku sebut lagi namanya dalam doa. Tapi masih sia-sia. Ia tak kunjung tiba.
Kemudian, larut malam, sebelum tidur, ku sebut namanya dalam doa, berharap Tuhan dan seluruh semesta mengiyakan.
Ku sebut namanya dengan lengkap dan lirih.
Besok, dia menjelma menjadi lautan yang selalu ingin ku ingin selami.
Dan, aku ditemukan.
Oleh dia, yang menyenangkan hati.