Di bangku bernama nyaman, memandangi langit yang selalu sama. Di ruang bernama kesepian, memandangi langit dengan keputusasaan terdalam. Di relung yang paling dalam, aku rindu memandangi kamu yang kesepian.
***
Aku adalah seorang anti sosial. Semacam berang-berang. Atau memang enggan berperang dengan kepelikan. Nyaliku menciut menyaksikan dunia yang gemilang. Mataku redup memandang kalian yang begitu riang. Batinku bertanya, seperti apa itu teman dan bagaimana persudaraan, karena hari-hariku, aku kesepian. Tentu kalian tahu betapa sesaknya kesepian. Berdiam dalam ruang, menyaksikan langit biru yang selalu biru. Aku rindu kegelapan dan gemerlap bintang-bintang. Atau aku tinggal saja di Asgardian jika hanya ingin memandang bintang? Tapi aku akan tetap kesepian dan meratapi kesendirian.
***
Untuk kamu lelaki yang (juga) kesepian;
Aku tak butuh ciuman, hanya peluk aku di tengah keriuhan,
beri aku kekuatan mencintai kekosongan.
No comments:
Post a Comment