Satu,
Tok tok tok
Dua,
Tok tok tok
Tiga,
Tok tok tok
Aku penganut Islam dan mengilhami hadits yang mengatakan kita hanya diperkenankan mengetuk pintu selama tiga kali
Hari ini aku pamit
Aku gagal membuatmu membukakan pintu
Hari kedua
Satu,
Tok tok tok
Dua,
Tok tok tok
Tiga,
Tok tok tok
Lagi, kamu belum mengizinkanku masuk
Belum mempersilakanku singgah atau sanggup menetap
Belum kamu perbolehkan
Hari ketiga,
Masih ku lakukan hal yang sama
Dan lagi, ku dapati hasil yang sama
Hari keempat
Kelima
Keenam
Ketujuh
Kedelapan
Dan kesekian hari ku lakukan aktivitas yang sama dengan pintu rumahmu
Kamu tetap tak bergeming
Aku terlalu takut dilirik tetangga sebagai seorang yang tak tahu diri
Lalu ku ingat satu katamu dulu;
Tunggu aku mati lalu baru dapat kau rebut jiwaku,
yang menyedihkan, kesepian, dan terbelenggu ingatan masa kelam
Sekian.
Lantas ku kubur niatku dan menunggumu mati di depan pintu
Lalu ku mandikan jasadmu dan ku peluk kamu meski tinggal mayat
Tapi
Ternyata hatiku lebih dulu mati karena ingatanmu
No comments:
Post a Comment